Pages

Kamis, 31 Maret 2011

merk cokelat di dunia


1.    Amedei. Amedei merupakan perusahaan yang serius menjadi pemimpin di industry cokelat.
2.    Art Bar. Art Historian Erika Fowler-Decatur menemukan Ithaca Fine Chocolates dengan suaminya.
3.    Bonnat. Bonnat adalah sejarah keluarga pecinta cokelat yang dimulai sejak tahun 1884.
4.    Café-Tasse. Cokelat Café-Tasse telah menjadi keharusan untuk espresso sejati dan dunia dimana cokelat berusaha menciptakan lingkungan eropa yang romantis.
5.    Barry Callebaut. Barry Callebaut telah memproduksi produk cocoa dan cokelat lebih dari 150 tahun.
6.    Castelain. Pembuat cokelat yang diakui dan telah memenangkan penghargaan cokelat sejak tahun 1994.
7.    Cavalier. Cavalier merupakan perusahaan keluarga yang muda dan dinamis, didirikan April 1996.
8.    Chocolove. Kaya akan rasa dan aroma yang berasal dari keseimbangan sempurna cocoa panggang.
9.    Chocovic. Chocovic memperkenalkan tiga macam cokelat unik yang berasal dari ramuan ahli cokelat.
10.  Cote D’Or. Cote D’Or adalah salah satu cokelat batangan tertua dan sudah menjadi tradisi dan kekayaan sejarahnya telah mewariskan banyak variasi cokelat batangan Belgia yan Lezat.
11.  Dagoba. Dagoba cokelat organic ditemukan tahun 2000 oleh Frederick Schilling seorang ahli kimia.
12.  Divine. Divine adalah yang pertama memasarkan cokelat kayak cocoa tanpa pemanis.
13.  Dolfin. Michael dan Jean Francois Poncelet mengatakan kalao cokelat ini sudah menjadi tradisi keluarga.
14.  Domori. Domori memiliki visi yang kuat akan fine chocolate.
15.  El Rey. Pengecualian dari biasanya, cokelat yang baik berasal dari Negara penghasil kakao. Cokelat El Rey si cokelat Venezuela, diperkenalkan pertama kali tahun 1929. Cokelat El Rey merupakan cokelat pilihan alternative yang menarik untuk cokelat Eropa. Cokelat alami ini adalah pilihan para pembuat roti, chocolatier, dan pembuat cokelat dari permen handmade sampai kado.
16.  Feodora. Salah satu pembuat cokelat teratas di jerman.
17.  Jean Galler. Jean Galler mendirikan pabrik cokelat di tahun 1976 di Liege, Belgia.
18.  Giraudi Chocolate. Bagi para pembuat cokelat di Giraudi, menghasilkan dan bekerja dengan cokelat lebih daripada seni adalah gairah keluarga.
19.  Green & Black’s. Green & Black’s adalah pionir dalam organic dan pemasaran cokelat.
20.  Grenada Chocolate Bar. Grenada Chocolate Company Ltd. Didirikan tahun 1999.
21.  Guittard. Bisnis keluarga yang menentukan di abad ke 19 di San Francisco.
22.  Hachez. Guayaquil di semenanjung Ekuador meraih reputasi sebagai perkebunan varietas kakao tingkat tinggi.
23.  L’artisan du Chocolat. L’artisan du Chocolat percaya bahwa cokelat lebih baik diproduksi dan di konsumsi dalam keadaan segar dan fresh.
24.  Lindt. Cerita bermula di tahun 1845, sang pembuat permen David Sprungli-Swharz dan anaknya yang menemukan, Rudolf Sprungli Ammann.
25.  Marquise de Sevigne. Di tahun 1892, Clementine dan Auguste Rouzand sepakat mendirikan toko cokelat kecil.
26.  Michel Cluizel. Cluizel memiliki hubungan dengan perkebunan di seluruh dunia, termasuk Sumatra, Venezuela, Ghana, Jawa, dan Pantai Gading.
27.  Montezuma’s Chocolate. Montezuma’s Chocolates merupakan perusahaan cokelat baru yang bermarkas di Sussex Inggris.
28.  Newtree. Belgia memiliki tradisi membuat cokelat sekaya kandungan cokelatnya.
29.  Pralus. Francois Pralus adalah pecinta cokelat sejati aficionado.
30.  Plantations. Ditumbuhkan secara khusus di Ekuador “Arriba” adalah varietas kakao khusus dengan wangi aroma flora.
31.  Santander. Dari jantung daerah Colombia, dimana kopi terbaik ditumbuhkan.
32.  Scharffen Berger. Rahasianya berada pada perhatian yang sangat hati-hati pada saat menyeleksi biji, mencampur, memanggangm conching dan proses small batch dengan perhatian khusus.
33.  Schokinag. Schokinag merupakan perusahaan swasta yang didirikan di tahun 1923.
34.  Slitti. Di tahun 1988 Andrea Slitti mulai menciptakan cokelat yang berbeda.
35.  Terra Nostra. Terra Nostra artinya Bumi kita dalam bahasa latin. Cokelat organic bersertifikat yang dibuat dari bahan baku mentah berkualitas tinggi.
36.  Theo Chocolate. Biji kakao fair trade certified merupakan bahan baku cokelat organic ini.
37.  TULIP. Tulip adalah merk cokelat berkualitas internasional yang diproduksi oleh PT. Ceres Bandung dan PT. Freyabadi Indotama Karawang – Indonesia, yang secara group merupakan pengolah cokelat terbesar nomor 5 di dunia. Memiliki pabrik cokelat terbesar di Asia selama lebih dari 50 tahun. Cokelat ini juga dikenal dan diekspor ke Negara-negara di Asia, Afrika Selatan, Timur Tengah dan Negara-negara lainnya.
38.  Valor. Di tahun 1881 Don Valeriano Lopez Lloret berprofesi sebagai pembuat cokelat.
39.  Valrhona. Valrhona merupaka pioneer produsen cokelat kualitas tinggi dengan bahan baku yang terkontrol.
40.  Villars. Mr. Wilhelm Kaiser mendirikan pabrik cokelat Villars di Fribourg pada tahun 1901.
41.  Weiss Chocolate. Weiss Chocolate Company didirikan tahun 1882.
42.  YC Chocolate. Diane Yamate memulai memproduksi cokelat manis kualitas tinggi di tahun 1979.
43.  IM Chocolate.. Nah… Yang terakhir ini belum teruji secara internasional, tapi patut dicoba 

The History of Chocolate

So where and when did the magic begin? Thousands of years ago is the answer, in the ancient Maya and Aztec civilizations of Central America.

Cocoa trees grew wild in the jungle, and they used them to make a spicy, rather bitter drink for special occasions. Centuries later the Aztec Empire fell, and the Conquistador Hernan Cortés brought cocoa beans back across the ocean to Spain.
Gradually chocolate spread across Europe – it was the fashionable choice of Kings and Queens, the nobility and the rich, just like caviar or champagne today. At the end of the 19th Century milk was added, and at last someone devised a way of making chocolate to eat as well as to drink. But it wasn’t until the 20th century that chocolate became affordable for everyone.
So chocolate has been on an epic journey, but its popularity is enduring: prized once by Aztec warriors and today by millions of people around the world.



History of Kit Kat

The origins of the 'Kit Kat' brand stem back to 1911, when Rowntree, a confectionery company based in York in the United Kingdom, trademarked the terms 'Kit Cat' and 'Kit Kat'. Although the terms were not immediately utilised, the first conception of the Kit Kat appeared in the 1920s, where Rowntree launched a brand of boxed chocolates entitled 'Kit Cat'. The 'Kit Cat' product continued into the 1930s, when Rowntree shifted focus and production on strong assortment brands, 'Black Magic' and 'Dairy Box'. With the promotion of alternative products, the 'Kit Cat' brand eventually decreased and was eventually discontinued. The original four-finger bar was developed after a worker at the Rowntree York Factory put a suggestion in a recommendation box for a snack that "a man could take to work in his pack up". The bar launched on 29 August 1935, under the title of 'Rowntree's Chocolate Crisp' (priced at 2d), and was sold in London and throughout Southern England.
The product's official title of 'Rowntree's Chocolate Crisp' was renamed to 'Kit Kat Chocolate Crisp' in 1937, the same year that 'Kit Kat' began to incorporate 'Break' into their recognisable advertising strategy.The colour scheme and first flavour variation to the brand came in 1942, owing to World War II, when food shortages prompted an alteration in the recipe. The flavour of 'Kit Kat' was changed to 'dark', and the packaging abandoned its 'Chocolate Crisp' title, and was adorned in blue. After the war, the title was altered to 'Kit Kat' and resumed its original milk recipe and original red packaging.
Due to a widespread success in the United Kingdom, 'Kit Kat' picked up global supplying and recognition in the 1950s when the brand was shipped to Australia, New Zealand, South Africa and Canada. During the same decade, Donald Gilles, the executive at 'JWT London', created the iconic advertising line "Have a Break, Have a Kit Kat". The brand further expanded in the 1970s, where Rowntree created a new distribution factory in Germany to increase European demand, and established agreements to distribute the brand in the USA and Japan, through the Hershey Corp company and Fujiya company, respectively. In June 1988, Nestlé acquired 'Kit Kat' through the purchase of Rowntree. This gave Nestlé global control over the brand, with the exception of North America, and production and distribution increased with new facilities in Japan and additional manufacturing operations set up in Malaysia, India, and China.
Since Nestlé take over of Rowntree's brands in 1988, there has been much criticism of the way that the company has changed the brands. The Kit Kat recipe was changed from using expensive French flour to cheaper British flour, in the process Kit Kats lost the distinctive 'snap' which featured prominently in almost all the 1970's and 1980's Kit Kat advertising. Later the foil and paper wrapping was changed to plastic.
Variants in the traditional chocolate bar first appeared in the 1990s. 1996 introduced 'Kit Kat Orange', the first flavour variant, to be launched in the United Kingdom. The success was followed by several varieties including mint and caramel, and in 1999 'Kit Kat Chunky' was launched and received favourably by international consumers. Variations of the traditional 'Kit Kat' have continued to develop throughout the 2000s. In 2000, Nestlé acquired Fujiya’s share of the brand in Japan, and also expanded its marketplace in Bulgaria, Russia, Turkey, and Venezuela, in addition to markets in Eastern and Central Europe. Throughout the decade, 'Kit Kat' has introduced dozens of flavours and variations within specific consumer markets, and celebrated its 75th anniversary on the 10th of October, 2010.
The traditional bar has four fingers which each measure approximately 1 centimetre (0.39 in) by 9 centimetres (3.5 in). A two-finger bar was launched in the 1930s, and has remained the company's best-selling biscuit brand ever since. The 1999 'Kit Kat Chunky' (known as 'Big Kat' in the U.S.) has one large finger approximately 2.5 centimetres (0.98 in) wide. 'Kit Kat' bars contain varying numbers of fingers depending on the market, ranging from the half-finger sized Kit Kat Petit in Japan, to the three-fingered variants in Arabia, to the twelve-finger 'Kit Kat' family-size bars in Australia and France. 'Kit Kat' bars are sold either individually or in bags, boxes or multi-packs. In Ireland, the UK, and America, Nestlé also produces a 'Kit Kat' Ice Cream, and in Malaysia, 'Kit Kat Drumsticks'.
In 2010 a new GBP 5 million manufacturing line was opened by Nestlé in York UK. This will produce more than a billion Kit Kat bars each year.





sumber: wikipedia

Kit Kat

Kit Kat adalah sebuah manisan coklat yang pertama dibuat oleh Rowntree's dari York, Inggris, dan sekarang diproduksi di seluruh dunia oleh Nestlé yang mengambil alih Rowntree pada 1988, Di Amerika Serikat, Kit Kat dibuat dengan lisensi dari The Hershey Company. Setiap batang terdiri dari anak batang yang terdiri dari tiga lapis wafer crème dan dilapisi dengan coklat. Setiap anak batang dapat dipatahkan dari batangnya.
Batangan coklat Kit Kat diproduksi di 20 negara oleh Nestlé: Britania Raya, Mesir, Kanada, Australia, Selandia Baru, Aljazair, Afrika Selatan, Jerman,Rusia, Jepang, Cina, Indonesia, Malaysia, India, Turki, Venezuela, Spanyol, Uni Emirat Arab, Meksiko dan Bulgaria. Selain itu juga diproduksi oleh The Hershey Company di Amerika Serikat.

Rabu, 30 Maret 2011

Cinta Indonesia

Saya sebagai pecinta cokelat yang tinggal di Indonesia juga tidak melupakan negara. Saya juga sering memperhatikan perubahan yang ada di Indonesia. Akhir-akhir ini saya sering mendengar kata "GLOBAL WARMING" dan "Indonesia tidak hijau lagi". Saya juga mempunyai tugas PLH untuk membuat artikel tentang Teknologi Ramah Lingkungan dan saya pikir ini ada kaitannya.

Dahulu ketika budaya lain belum masuk ke Indonesia masyarakat masih menggunakan Teknologi Ramah Lingkungan dan tentunya Indonesia masih Hijau, sejuk dan indah. Namun seiring dengan  Era Globalisasi budaya dan teknologi luar banyak masuk ke negara Indonesia.Sehingga masyarakat berpikir untuk mengganti teknologi tradisional mereka dengan yang baru atau yang lebih modern. Ternyata kita sebagai masyarakat hanya memikirkan kesenangan sendiri yang hanya sementara, karena penggantian teknologi itu dapat merusak lingkungan yang kita tempati . Seperti hal nya penggantian sepeda dengan sepeda motor dan mobil, sepeda motor dan mobil itu kan mengeluarkan polusi dari asap knalpot nya nah asap itu bisa membuat pencemaran udara. Seharusnya jika masyarakat mau berpergian ke luar rumah namun jaraknya dekat lebih baik kita menggunakan sepada atau berjalan kaki saja lumayan kan kita membakar kalori, hehe. Terus penggantian sapu dengan vacuum cleaner, vacuum cleaner kan menggunakan listrik nah kalo kita lebih sering menggunakan vacuum cleaner beranti kita boros dalam memanfaatkan energi listrik nah energi listrik itu kan ga bisa di perbaharui jadi kalo kita terlalu boros untuk menggunakannya sekarang generasi yang akan datang gimana? akankah mereka merasakan energi modern seperti kita sekarang? atau akan kembali ke zaman dahulu atau purba? nah lebih baik mulai dari sekarang kita mulai memikirkan nasib generasi berikutnya jangan mau enak sendiri aja. Eh kita juga bisa menggunakan deterjen yang bahan dasarnya Kalium Al kill Sulfonat agar lebih mudah diurai oleh mikro organisme. Kita coba bersepeda terus ciba nyapu nyapu pake sapu terus juga jangan terlalu boros untuk memanfaatkan energi listrik. Pikirkan generasi yang akan datang. ;)

Kamis, 24 Maret 2011

Hot Chocolate Melt

Uum hot chocolate pas banget kalo lagi ujan ujan daripada pergi ke toko atau warung sebelah mending cobain bikin yuu, alat dan bahan mudah koo dikit lagi gampang pula nyarinya hehe 

Bahan-Bahan:
½gelas susu tanpa lemak
1-2 sendok makan gula
½ sendok makan cokelat masak
1 gelas air mendidih

Cara membuat:
1. Campurkan susu, gula dan cokelat dalam sebuah mug atau gelas.
2. Masukkan air mendidih, aduk rata.

3.Hias dengan krim (whipped cream), sesuai selera.

4.Sajikan hangat.



SELAMAT MENCOBA TEMAN TEMAN :)

Selasa, 22 Maret 2011

4 Cokelat Mahal Terbaik Dunia dari Bahan Terbaik

Cokelat yang kerap disebut sebagai makanan yang menjadi biang kerok utama perusak gigi, penumbuh jerawat, penambah lemak, penyebab batuk juga dianggap sebagai makanan yang lumayan mahal. Cokelat yang biasa kita jumpai sebenarnya tak mahal, jika dibandingkan dengan cokelat terbaik dunia yang harganya selangit. Berikut 4 cokelat terbaik dunia yang harganya wooow amazing. :o
Godiva
Cokelat Godiva berasal dari salah satu negeri yang terkenal dengan produk kakaonya, Belgia. Seluruh koleksi terbaru dari Godiva terdiri atas berbagai bahan dan rasa, seperti palet d’Or. Tasmanian Honey, dan Meksiko Hot Chocolate. Cokelat Godiva banyak dipasarkan di New Yorkdan.


harga: Rp 1,1 juta per 450 gram.

GODIVA!! WOOOOW!! /m\

Richart
Keunggulan Richart adalah 70 persen Criollo kakao Venezuela yang diakui sebagai negara penghasil cokelat terbaik di dunia. Kakao dalam cokelat Richart adalah bubuk kakao halus untuk menghasilkan rasa terbaik. Cokelat Richart memiliki banyak rasa buah-buahan. 
Cokelat Richart berasal dari Lyon, Prancis.

 Harga: Rp 1,2 juta per gram


Delafee
Wanita penggemar emas mungkin tergiur mencicipi Delafee. Cokelat yang terbuat dari emas 24 karat itu berbentuk serpihan. Cokelat tersebut dibuat dengan tangan. Cokelat Delafee terbuat dari gula, minyak kelapa, mentega kakao, susu bubuk, dan vanili. Cokelat Delafee berasal dari Swiss.
Harga: Rp 5 juta per 450 gram.

Noka
Cokelat Noka merupakan kompilasi terbaik cokelat itam dari perkebunan khusus di Venezuela, Pantai Gading, Trinidad, dan Ekuador. Cokelat ini terbuat dari 75 persen kakao murni dengan campuran lain, seperti mentega dan gula kakao. Cokelat itu berasal dari Dallas, Amerika Serikat.

Harga: sekitar Rp 8,5 juta per 450 gram.



sejarah cokelat

entah mengapa saya sangat menyukai cokelat. Awalnya saya biasa saja namun ketika ayah saya memakannya lalu saya mencomotnya saya merasa kenikmatan yang sangat berharga. Hahaha untungnya adik laki laki saya (Daido Van Dior) yang merupakan satu satunya saudara kandung saya kurang menyukai cokelat sehingga saya bisa mencuri cokelat miliknya. Sebelum saya mengenal internet saya belum tau sejarah cokelat yang saya tau hanyalah cokelat itu biji buah dan akhirnya ayah saya ngajak ke warnet entah usia berapa dan beberapa tahun yang lalu dan inilah sejarah yang saya dapatkan dari wikipedia.

SEJARAH COKELAT

Cokelat dihasilkan dari kakao (Theobroma cacao) yang diperkirakan mula-mula tumbuh di daerah Amazon utara sampai ke Amerika Tengah. Mungkin sampai ke Chiapas, bagian paling selatan Meksiko. Orang-orang Olmec memanfaatkan pohon dan, mungkin juga, membuat “cokelat” di sepanjang pantai teluk di selatan Meksiko. Dokumentasi paling awal tentang cokelat ditemukan pada penggunaannya di sebuah situs pengolahan cokelat di Puerto Escondido,Honduras sekitar 1100 -1400 tahun SM . Residu yang diperoleh dari tangki-tangki pengolahan ini mengindikasikan bahwa awalnya penggunaan kakao tidak diperuntukkan untuk membuat minuman saja, namun selput putih yang terdapat pada biji kokoa lebih condong digunakan sebagai sumber gula untuk minuman beralkohol.
Residu cokelat yang ditemukan pada tembikar yang digunakan oleh suku Maya kuno di Río Azul, Guatemala Utara, menunjukkan bahwa Suku Mayameminum cokelat di sekitar tahun 400 SM. Peradaban pertama yang mendiami daerah Meso-Amerika itu mengenal pohon “kakawa” yang buahnya dikonsumsi sebagai minuman xocolātl yang berarti minuman pahit. Menurut mereka, minuman ini perlu dikonsumsi setiap hari, entah untuk alasan apa. Namun, tampaknya cokelat juga menjadi simbol kemakmuran. Cara menyajikannya pun tak sembarangan. Dengan memegang wadah cairan ini setinggi dada dan menuangkan ke wadah lain di tanah, penyaji yang ahli dapat membuat busa tebal, bagian yang membuat minuman itu begitu bernilai. Busa ini sebenarnya dihasilkan oleh lemak kokoa (cocoa butter) namun kadang-kadang ditambahkan juga busa tambahan. Orang Meso-Amerika tampaknya memiliki kebiasaan penting minum dan makan bubur yang mengandung cokelat. Biji dari pohon kakao ini sendiri sangat pahit dan harus difermentasi agar rasanya dapat diperolah. Setelah dipanggang dan dibubukkan hasilnya adalah cokelat atau kokoa. Diperkirakan kebiasaan minum cokelat suku Maya dimulai sekitar tahun 450 SM - 500 SM. Konon, konsumsi cokelat dianggap sebagai simbol status penting pada masa itu. Suku Maya mengonsumsi cokelat dalam bentuk cairan berbuih ditaburi lada merahvanila, atau rempah-rempah lain. Minuman Xocoatl juga dipercaya sebagai pencegah lelah, sebuah kepercayaan yang mungkin disebabkan dari kandungan theobromin didalamnya.
Ketika peradaban Maya klasik runtuh (sekitar tahun 900) dan digantikan oleh bangsa Toltec, biji kokoa menjadi komoditas utama Meso-Amerika. Pada masa Kerajaan Aztec berkuasa (sampai sekitar tahun 1500 SM) daerah yang meliputi Kota Meksiko saat ini dikenal sebagai daerah Meso-Amerika yang paling kaya akan biji kokoa. Bagi suku Aztec biji kokoa merupakan “makanan para dewa”(theobroma, dari bahasa Yunani). Biasanya biji kokoa digunakan dalam upacara-upacara keagamaan dan sebagai hadiah.
Cokelat juga menjadi barang mewah pada masa Kolombia-Meso Amerika, dalam kebudayaan mereka yaitu suku MayaToltec, dan Aztec biji kakao (cacao bean) sering digunakan sebagai mata uang. Sebagai contoh suku Indian Aztec menggunakan sistem perhitungan dimana satu ayam turki seharga seratus biji kokoa dan satu buah alpukat seharga tiga biji kokoa
Sementara tahun 1544 M, delegasi Maya Kekchi dari Guatemala yang mengunjungi istana Spanyol membawa hadiah, di antaranya minuman cokelat.

Di tahun 1689 seorang dokter dan kolektor bernama Hans Sloane, mengembangkan sejenis minuman susu cokelat di Jamaika dan awalnya diminum oleh suku apothekari, namun minuman ini kemudian dijual oleh Cadbury bersaudara .Di awal abad ke-17, cokelat menjadi minuman penyegar yang digemari di istana Spanyol. Sepanjang abad itu, cokelat menyebar di antara kaum elit Eropa, kemudian lewat proses yang demokratis harganya menjadi cukup murah, dan pada akhir abad itu menjadi minuman yang dinikmati oleh kelas pedagang. Kira-kira 100 tahun setelah kedatangannya di Eropa, begitu terkenalnya cokelat di London, sampai didirikan “rumah cokelat” untuk menyimpan persediaan cokelat, dimulai di rumah-rumah kopi. Rumah cokelat pertama dibuka pada 1657.

Semua cokelat Eropa awalnya dikonsumsi sebagai minuman. Baru pada 1847 ditemukan cokelat padat. Orang Eropa membuang hampir semua rempah-rempah yang ditambahkan oleh orang Meso-Amerika, tetapi sering mempertahankan vanila. Juga mengganti banyak bumbu sehingga sesuai dengan selera mereka sendiri mulai dari resep khusus yang memerlukan ambergris, zat warna keunguan berlilin yang diambil dari dalam usus ikan paus, hingga bahan lebih umum seperti kayu manis atau cengkeh. Namun, yang paling sering ditambahkan adalah gula. Sebaliknya, cokelat Meso-Amerika tampaknya tidak dibuat manis.
Cokelat Eropa awalnya diramu dengan cara yang sama dengan yang digunakan suku Maya dan Aztec. Bahkan sampai sekarang, cara Meso-Amerika kuno masih dipertahankan, tetapi di dalam mesinindustri. Biji kokoa masih sedikit difermentasikan, dikeringkan, dipanggang, dan digiling. Namun, serangkaian teknik lebih rumit pun dimainkan. Bubuk cokelat diemulsikan dengan karbonasi kaliumatau natrium agar lebih mudah bercampur dengan air (dutched, metode emulsifikasi yang ditemukan orang Belanda), lemaknya dikurangi dengan membuang banyak lemak kokoa (defatted), digiling sebagai cairan dalam gentong khusus (conched), atau dicampur dengan susu sehingga menjadi cokelat susu (milk chocolate).

   cokelat panas nii XDD jadi ngiler